Indonesia akan menciptakan dan membangun atlet-atlet muda menembak yang berbakat di mulai dari usia dini. Dalam hal ini strategi yang dibuat untuk bisa menyetarakan dengan atlet-atlet menembak China dan Uni Eropa. Pencariaan bibit-bibit muda yang berprestasi di setiap daerah tidak melihat dari status sosial dari setiap atlet yang akan diciptakan dan dibangun menjadi atlet-atlet yang berprestasi di kejuaraan dunia.
Strategi ini diciptakan untuk 5 tahun kedepan bisa mengalahkan negara-negara Asia Tenggara yang selama ini Indonesia dalam urutan yang menyedihkan. Langkah awal penjajakan dikirim atlet-atlet Youth dan Junior ke Kejuaraan Asian Airgun di Nanchang China. Atlet-atlet youth dan junior tersebut hanya dibina dalam kurun waktu kurang dari setahun dan bisa masuk dalam final di kejuaraan Asian Airgun 2012 di Nanchang China. Pengenalan kejuaraan di luar negeri dan pengenalan lawan-lawan sudah dijajaki oleh atlet menembak youth dan junior Indonesia.
Delapan tahun kedepan atlet-atlet menembak Youth dan Junior Indonesia bisa mengalahkan atlet China dan Uni Eropa yang dianggap lawan terberatnya.
Pengenalan Lawan
Asian Airgun 2012 di Nanchang China merupakan langkah awal dalam kurun waktu kurang dari setahun pembinaan atlet menembak Youth dan Junior Indonesia. Dalam kurun waktu kurang dari setahun atlet menembak Youth dan Junior Indonesia bisa masuk dalam daftar urutan ke 7 dalam kejuaraan Asian Airgun 2012 di Nanchang China. Pengenalan lawan dalam hal ini sangat penting untuk langkah awal menghadapi lawan-lawan di kejuaraan dunia delapan tahun nanti.
Menyelidiki Kekuatan Lawan
Observasi melihat lawan secara langsung sangat diperlukan untuk bisa menganalisa karakter dan gerakan lawan nanti yang akan dihadapi. Manager dan pelatih yang dikirim ke kejuaraan Asian Airgun sudah menganalisa dan mendapatkan data. Mengamati dan menganalisa setiap atlet-atlet yang bertanding di Asian Games di Nanchang China merupakan langkah awal kerja dari manager dan pelatih.